PADANG - Hari ini media sosial (medsos) dihebohkan oleh video yang memperlihatkan seorang pria dengan muka berlumuran darah mengaku ditusuk pena di pos penyekatan antara Kota Padang dan Kabupaten Solok.
Dalam video viral itu, pria tersebut mengaku ingin kembali ke Padang setelah melihat kondisi truknya yang terbalik dari arah Solok.
Ia pun menyebut sebelumnya telah melapor ke pos penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebelum melihat kondisi truk tersebut.
“Kebetulan saya baru mutar aja pak melihat truk kita yang terbalik. Saya tadi melapor ke sini pak mau ke luar. Saya mau balik ke Padang rumah saya di Padang,” ucap dia dilihat Sabtu (17/7/2021).
Pria tersebut bahkan menyebut dirinya hanya sekitar setengah jam keluar dari kota Padang untuk melihat truk kecelakaan tersebut.
“Akhirnya saya didorong pak, saya memegang pena pak dan tertusuk ke mata saya pak, sudah buta pak,” kata pria tersebut.
Pria itu kemudian menyebut-nyebut nama Nesmon.
“Ini ada pak Nesmon, saya baru lewat pak ya ditanya sama siapa melapor, tapi saya tidak ingat dengan siapa melapor karena banyak petugas,” katanya.
Menanggapi video viral tersebut, Kapolsek Lubuk Kilangan AKP Lija Nesmon mengatakan, insiden itu terjadi pada Jumat (16/7/2021) sekitar pukul 02.30 dini hari. Ia juga mengaku berada di lokasi yang disebutkan dalam video tersebut.
Menurut Lija Nesmon, pria yang ada dalam video itu bernama Awaludin Rao, dan mengaku mantan anggota DPRD di salah satu daerah di Sumatra Utara
“Saat ditanya petugas ia tidak bisa menunjukkan syarat masuk Kota Padang, seperti vaksin atau rapid tes. Tidak bisa memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Padang walau mengaku tinggal di Padang. Karena itu petugas meminta memutar balik kendaraannya kembali ke arah Solok,” terang dia.
Ia melanjutkan, saat itu dirinya juga memegang punggung Awaludin untuk memintanya masuk mobil agar memutar balik.
“Lalu dia marah-marah sambil ngoceh terus dekat mobilnya. Petugas membiarkan Awaludin karena terus mengoceh. Lalu tiba-tiba Awaludin berbalik badan dengan muka berdarah. Kemudian memvideokan itu seperti yang beredar sambil terus marah marah tidak jelas sambil mengaku telah didorong,” sambungnya.
Saat ditanya siapa yang mendorong tapi dia juga tidak mau menunjukkan siapa petugasnya.
Kemudian, Awaludin Rao diantar petugas untuk mendapat perawatan ke klinik PT Semen Padang.
Lija Nesmon mengatakan dirinya ikut mengantar pria tersebut.
“Setelah diperiksa dokter, ternyata matanya tidak kena pena. Darah yang ada dalam video berasal dari pelipisnya yang terluka. Dirinya juga tidak tahu mengapa pelipisnya terluka karena diminta penjelasan ia tidak memberikan penjelasan,” kata Lija nesmon.
Ia menambahkan, sebenarnya insiden tersebut telah selesai. Pada hari itu Lija sebagai kapolsek juga sudah memberikan keterangan kepada Propam Polda Sumbar. Menurut Propam, Awaludin juga sudah sepakat damai.
“Malam itu sudah bersalam-salaman, tapi tahunya videonya sudah viral saja hari ini,” kata dia. (sk)
Posting Komentar