AGAM - Petani ikan di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) merugi Rp35,28 miliar. Ini akibat matinya 1.764 ton ikan di danau itu secara mendadak.
"Ikan tersebut milik ratusan petani keramba jaring apung (KJA) di Danau Danau Maninjau," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira, Senin (3/1/2022) dilansir InewsSumbar.com.
Dia menambahkan, kerugian Rp35,28 miliar itu dari kematian ikan secara massal 1.764 ton dan harga ikan tingkat petani Rp20.000 per kilogram.
Menurutnya, ke 1.764 ton ikan itu mati secara tiga tahap. Tahap pertama pada Januari 2021 sebanyak 15 ton.
"Sedangkan tahap kedua pada Mei 2021 sebanyak 44 ton dan tahap tiga pada Desember 2021 sebanyak 1.705 ton," katanya.
Rosva mengatakan, kematian ikan paling banyak terjadi periode Desember 2021 tersebar di seluruh nagari atau desa ada di daerah itu.
Dari hasil pemeriksaan, kematian ikan ini akibat curah hujan cukup tinggi disertai angin kencang melanda daerah itu, sehingga terjadi pembalikan air dasar ke permukaan danau.
"Akibatnya oksigen di Danau Maninjau berkurang dan ikan menjadi pusing dan mati. Beberapa menit setelah itu, tambahnya, bangkai ikan mengapung ke permukaan danau," kata dia.(***)
Posting Komentar