Januari 2025


PADANG - Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat (Kejati Sumbar) memastikan kelanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pemanfaatan hutan tanpa izin di Kabupaten Solok Selatan.

Kasus ini melibatkan penggunaan lahan hutan negara seluas 650 hektare untuk perkebunan sawit, yang diduga tanpa hak guna usaha (HGU).

"Proses penyelidikan masih terus berlanjut, saat ini tengah didalami oleh penyelidik Kejati Sumbar," kata Asisten Intelijen Kejati Sumbar, Efendi Eka Saputra, Jumat (3/1/2025).

Dia mengatakan, penyelidikan sempat mengalami penundaan karena berlangsungnya Pilkada serentak 2024. Satu orang yang terkait kasus tersebut ikut dalam kontestasi lima tahunan tersebut.

Penundaan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas politik selama pelaksanaan Pilkada. Namun, dengan selesainya Pilkada 2024, penyelidikan kembali dilanjutkan.

"Sekarang kami fokus untuk mengumpulkan bahan serta keterangan yang diperlukan untuk tujuan penyelidikan lebih lanjut," kata Efendi.

Penyelidikan ini dimulai pada April 2024 dan telah memeriksa sekitar 60 orang, termasuk Bupati Solok Selatan dan keluarganya. Pemeriksaan dilakukan terkait dugaan penggunaan hutan tanpa izin yang merugikan negara.

Pada awal 2025, penyelidikan akan diperpanjang untuk memastikan semua aspek dari dugaan korupsi ini dapat terungkap secara menyeluruh.

"Upaya penyelidikan ini bertujuan untuk menemukan bukti perbuatan pidana dari sebuah peristiwa, dan nanti hasilnya akan menentukan langkah selanjutnya," jelas Kepala Seksi Penerangan Hukum, Rasyid.

Dengan penyelidikan yang tengah berjalan, diharapkan kasus ini akan segera terungkap dan pihak yang bertanggung jawab dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. (antara)


JAKARTA - Pada Januari tahun lalu, ada satu kisah unik yang masih membekas di ingatan hingga sekarang. Ketika itu, pria di India yang telah dinyatakan meninggal dunia mendadak 'hidup lagi' setelah ambulans yang membawanya melintasi jalanan rusak. Bagaimana kronologinya?

Dilansir dari NDTV, kisah unik itu terjadi di kawasan Haryana, India pada Januari 2024. Pria bernama Darshan Singh Brar yang berusia 80 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah menderita penyakit jantung. Jenazahnya kemudian dibawa ambulans ke rumahnya di kawasan Karnal.

Di lokasi, pihak keluarga telah berkumpul untuk menyambut kedatangan jenazah. Makanan, minuman, kayu dan kebutuhan lain telah disiapkan untuk upacara pemakaman.

Saudara laki-laki saya di Patiala memberi tahu kami tentang kematian kakek kami, dan dia membawanya ke Nising (kira-kira 100 km jauhnya) dengan ambulans untuk upacara terakhirnya," ujar Balwan Singh selaku cucu Darshan pada Januari 2024.

"Kami telah memberi tahu kerabat kami dan penduduk setempat lain yang mengenalnya. Dan mereka sudah berkumpul untuk berduka atas kepergiannya. Tenda sudah didirikan dan makanan juga sudah disiapkan untuk para pelayat. Kami juga sudah mendapat kayu untuk kremasinya," tambahnya.

Namun, ketika semua sudah menerima kepergian Darshan, keajaiban langka kemudian terjadi. Darshan tiba-tiba menggerakkan jemarinya ketika mobil ambulans menghantam lubang jalan. Bahkan, guncangan tersebut membuat jantung Darshan kembali berdetak!

Keluarga Darshan yang berada di mobil ambulans kemudian meminta sopir untuk pergi ke rumah sakit terdekat. Mereka yakin, Darshan bisa hidup kembali setelah mendapat guncangan dari jalan berlubang.

Mereka akhirnya melipir ke rumah sakit NP Rawal di sekitar Karnal atau tak jauh dari kediaman Darshan. Benar saja, Darshan dinyatakan masih hidup dan dalam kondisi kritis.

"Semua orang yang berkumpul untuk berduka atas kematiannya mengucapkan selamat kepada kami. Ini Merupakan anugerah Tuhan bahwa dia sekarang bernapas dan kami berharap dia bisa menjadi manusia yang lebih baik," ungkap cucunya tersebut.

Kabar hidupnya kembali Darshan dibenarkan dokter Netrapal dari Rumah Sakit NP Rawal. Dia memastikan, ketika pasien tiba dan mendapat pemeriksaan, denyut nadinya masih ada.

"Ketika dibawa ke kami, dia bernapas dan memiliki tekanan darah serta denyut nadi. Kami tidak tahu apa yang terjadi di rumah sakit lain, apakah itu kesalahan teknis atau hal lain," kata Netrapal.(detik.com)


AGAM - Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) melonjak di awal tahun 2025. Harga cabai merah dan cabai rawit menjadi sorotan utama karena kenaikan signifikan yang memengaruhi daya beli masyarakat.

“Harga cabai merah dan rawit naik Rp 7 ribu hingga Rp 9 ribu per kilogram,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Ketenagakerjaan Agam, Rio Eka Putra, Kamis (2/1/2025).

Rio menyebutkan, harga cabai merah meningkat dari Rp48 ribu menjadi Rp65 ribu per kilogram. Sementara itu, cabai rawit merah naik dari Rp39 ribu menjadi Rp48 ribu per kilogram, dan cabai rawit hijau dar

Selain itu, harga daging ayam ras juga naik dari Rp39 ribu menjadi Rp41 ribu per kilogram, sementara daging sapi melonjak dari Rp140 ribu menjadi Rp143 ribu per kilogram.

Kenaikan ini diduga akibat berkurangnya pasokan dari pedagang pengumpul, di tengah permintaan konsumen yang cukup tinggi.

"Naiknya harga ini sesuai hukum ekonomi. Ketika pasokan menurun sementara permintaan tetap tinggi, maka harga akan meningkat," jelas Rio.

Sementara itu, beberapa komoditas menunjukkan penurunan harga. Bawang merah, misalnya, turun dari Rp41 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram. Adapun sejumlah kebutuhan pokok lain seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng terpantau stabil.

Rio menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan harga di pasar-pasar utama, termasuk Pasar Serikat Lubuk Basung Garagahan, untuk memastikan distribusi kebutuhan pokok tetap berjalan lancar.

Harga cabai merah yang terus melonjak menjadi perhatian khusus pemerintah daerah, mengingat cabai adalah salah satu kebutuhan pokok yang sering digunakan oleh masyarakat. (antara)


PADANG - Jalan Tol Padang-Sicincin menjadi ruas tol fungsional dengan trafik tertinggi di Jalan Tol Trans Sumatera selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Informasi ini disampaikan oleh Branch Manager Tol Pekanbaru-Padang PT Hutama Karya (Persero), Jarot Seno Wibawa, Kamis (1/1/2025).

"Catatan kami, Seksi Padang-Sicincin ini merupakan ruas tol fungsional dengan trafik tertinggi di Jalan Tol Trans Sumatera yang dikelola oleh Hutama Karya selama libur Nataru 2025," ujar Jarot.

Sejak dioperasikan secara fungsional pada 21 hingga 31 Desember 2024, Jalan Tol Padang-Sicincin mencatat total trafik kendaraan sebanyak 38.934 unit.

Data ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat di Provinsi Sumatera Barat dalam memanfaatkan infrastruktur sepanjang 36,6 kilometer tersebut.

"Antusias masyarakat sangat tinggi dalam memanfaatkan jalan bebas hambatan ini," tambahnya.

Rincian trafik harian mencatat lonjakan kendaraan pada beberapa hari libur, seperti 4.905 kendaraan pada 25 Desember 2024. Angka tertinggi terjadi pada 29 Desember 2024, dengan 5.083 kendaraan melintas.

Berikut data lengkap trafik harian:

- 21 Desember: 2.813 kendaraan

- 22 Desember: 4.211 kendaraan

-23 Desember: 3.097 kendaraan

- 24 Desember: 2.167 kendaraan

- 25 Desember: 4.905 kendaraan

- 26 Desember: 3.932 kendaraan

- 27 Desember: 2.668 kendaraan

- 28 Desember: 4.389 kendaraan

- 29 Desember: 5.083 kendaraan

- 30 Desember: 2.779 kendaraan

- 31 Desember: 2.890 kendaraan

Meskipun saat ini hanya menghubungkan Kota Padang dengan Sicincin, Jalan Tol Padang-Sicincin diharapkan terus menjadi solusi bagi masyarakat Sumatera Barat dalam mendukung kelancaran transportasi dan mengurangi waktu tempuh perjalanan. (antara)



PADANG - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, membeberkan adanya keterlibatan anggota polisi sebagai lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Menurutnya, personel polisi di Polda Sumbar yang kedapatan berprilaku seks menyimpang itu telah dipecat.

Dirilis suarasumbar.com, Suharyano tidak merinci detail jumlah anggotanya yang terlibat LGBT tersebut. Namun dari 34 personel yang di-PTDH, di antaranya karena tersangkut kasus LGBT.

"Tidak banyak, tapi ada. Bahwa dimanapun hal-hal itu terjadi, walaupun kita tidak menyatakan dimana, daerah mana, kementerian lembaga di mana. Tapi hal seperti itu sering terjadi," kata Suharyano saat rilis akhir tahun di Mapolda Sumbar, Selasa (31/12/2024).

Di Sumbar ada tapi tidak banyak. Penanganan, ya jika terbukti, ya PTDH. Sehingga berkaitan dengan sekian yang di-PTDH itu di antaranya adalah kasus itu (LGBT)," sambungnya.

Suharyano beralasan tidak membeberkan jumlah anggotanya terlibat LGBT agar tidak bias. Karena menurutnya, berapa anggotanya LGBT itu merupakan internalnya.

"Yang penting ada. Ada itu bisa jadi 1, bisa jadi 2, tidak banyak," ungkapnya.

Suharyano menegaskan bahwa anggota polisi bukan malaikat, tapi juga manusia. Hal ini menyikapi puluhan anggotanya yang dipecat selama 2024.

"Walaupun dia abdi negara, (tapi) polisi bukan malaikat, polisi juga manusia. Pasti ada oknum," katanya.

Selain kasus LGBT, Suharyono menyebutkan, anggotanya yang dipecat tersangkut kasus narkoba hingga KDRT. Rincian dari 34 anggota Polda Sumbar yang dipecat itu adalah, 24 sudah selesai dan 10 dalam proses.

Sedangkan terkait panggarangan disiplin terdapat 122 anggota. Sementara pelanggaran kode etik adalah 117 anggota.(***)




PADANG - Polda Sumbar sedang mendalami kasus penyelundupan narkoba yang berhasil digagalkan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, pada Minggu (29/12/2024).

Tiga tersangka yang terlibat dalam jaringan ini telah ditangkap. Saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap lebih jauh jaringan peredaran narkoba tersebut.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan, pengembangan jaringan narkoba di BIM sangat penting agar seluruh pelaku bisa diungkap secara menyeluruh

“Pelaku yang sudah ditangkap kini telah ditahan dan menjalani proses hukum. Kami masih terus melakukan pendalaman serta pengembangan terhadap jaringan ini,” ujar Suharyono, dikutip dari Antara, Selasa (31/12/2024).

Upaya pengembangan ini melibatkan koordinasi dengan berbagai instansi, termasuk Polri dari provinsi lain dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP).

Namun, Suharyono tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai langkah-langkah pengembangan yang sedang dilakukan, mengingat hal tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

Keberhasilan pengungkapan kasus ini tak lepas dari kejelian petugas keamanan di Bandara Internasional Minangkabau yang melakukan pemeriksaan dengan teliti.

Melalui alat sensor sinar X (X-ray), petugas berhasil mendeteksi narkoba jenis sabu-sabu dan pil ekstasi yang disembunyikan di tubuh tersangka, yang menggunakan korset untuk menyembunyikan barang haram tersebut.

Pelaku utama dalam kasus ini berinisial R (32), seorang pria asal Samarinda, Kalimantan, tertangkap saat mencoba menyelundupkan narkoba dari Riau menuju Samarinda melalui BIM, dengan transit di Bandara Soekarno-Hatta.

Selain R, dua tersangka lainnya juga ditangkap, yaitu H alias Bombom (32) dan NFA(32). Berdasarkan pemeriksaan sementara, R berperan sebagai kurir, sementara H menyambut R di Pekanbaru, dan NFA diduga sebagai otak di balik penyelundupan narkoba tersebut.

Dari tangan tersangka, petugas berhasil menyita barang bukti berupa enam paket sabu-sabu seberat 1,03 kilogram dan 1.250 butir pil ekstasi. Ketiga tersangka dijerat dengan pasal 114 ayat (2) dan 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Penyelidikan lebih lanjut terhadap jaringan narkoba di BIM ini diharapkan dapat mengungkap lebih banyak pihak yang terlibat dalam peredaran narkoba di wilayah Sumbar. (antara)


Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.