PADANG - Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat tingkat inflasi terendah di Indonesia, dengan angka -2,04% berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada minggu ketiga Maret 2025. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi nasional yang tercatat sebesar -0,09%.
Atas capaian tersebut, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menerima apresiasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Keberhasilan ini dinilai sebagai langkah konkret dalam mengendalikan inflasi, terutama menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H.
Tak hanya di tingkat provinsi, daerah di Sumbar juga unggul dalam kategori kabupaten dan kota. Kota Pariaman mencatat inflasi -3,3%, sementara Kabupaten Kepulauan Mentawai mencatat inflasi -6,26%, menjadikannya yang terbaik di kategori masing-masing secara nasional.
Apresiasi dari Mendagri disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2025 yang digelar secara virtual pada 25 Maret 2025. Dalam forum tersebut, Tito Karnavian menegaskan bahwa Sumbar berhasil menjadi contoh dalam pengendalian inflasi.
"Secara nasional, inflasi terendah berhasil dicatatkan oleh Provinsi Sumatera Barat. Terima kasih Bapak Gubernur Mahyeldi Ansharullah. Tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga kabupaten dan kota, yakni Kota Pariaman dan Kabupaten Kepulauan Mentawai," ujar Tito dalam rapat tersebut.
Pujian serupa kembali disampaikan Mendagri dalam Forum Pemantauan Situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Sitkamtimas) yang diadakan Kemendagri via Zoom pada malam takbiran, Minggu (30/3/2025).
"Terima kasih Pak Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi Ansharullah, Bupati Mentawai Bapak Rinto Wardana, dan Wali Kota Pariaman, Bapak Yota Balad atas keberhasilannya dalam pengendalian inflasi menjelang Idul Fitri 2025. Semoga kinerja baik ini dapat dipertahankan dan bisa diikuti oleh daerah lain," ujar Tito.
Menanggapi apresiasi tersebut, Gubernur Mahyeldi menyebut pencapaian ini sebagai hasil kerja keras Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
"Alhamdulillah, berkat kerja sama pemerintah dan TPID, inflasi di Sumbar berhasil ditekan. Bahkan karena menjadi yang terbaik di seluruh tingkatan nasional, kita mendapat apresiasi berulang dari Pemerintah Pusat," ujar Mahyeldi.
Ia menekankan pentingnya pengendalian inflasi karena berhubungan langsung dengan stabilitas harga pangan dan kebutuhan pokok masyarakat. Keberhasilan ini diharapkan tidak hanya terbatas pada sektor inflasi, tetapi juga menjadi inspirasi dalam berbagai bidang lainnya guna mempercepat pembangunan di Sumbar. (***)
Posting Komentar