LIMAPULUHKOTA - Bencana longsor kembali melanda kawasan Jorong Puadata, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (22/4/2025).
Akses jalan utama menuju Monumen Nasional PDRI tertutup total akibat material longsor yang menutupi badan jalan, memaksa warga memutar hingga enam kilometer untuk melanjutkan aktivitas harian.
Diduga kuat, curah hujan tinggi menjadi pemicu runtuhnya tebing di pinggir jalan tersebut. Insiden ini terjadi pada malam hingga dini hari, sebelum akhirnya diketahui warga saat hendak beraktivitas di pagi hari.
Kepala Jorong Puadata, Fandes Trisman, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, longsor terjadi di perbatasan Kampung Melayu dan Pua Data. Sampai siang tadi, alat berat masih bekerja membersihkan material longsor,” ujarnya dilansir Padang Ekspres pukul 14.30.
Fandes menjelaskan, longsor tidak hanya menutup akses jalan, tetapi juga menyulitkan aktivitas masyarakat yang hendak bekerja maupun bersekolah. “Warga harus memutar lewat Sungai Siriah dan Sungai Dodok, dengan jarak tempuh tambahan sekitar enam kilometer,” tuturnya.
Ironisnya, ini bukan kali pertama longsor terjadi di lokasi tersebut. Menurut Fandes, sekitar dua bulan lalu, kejadian serupa juga melumpuhkan akses jalan. “Struktur tanah di sini memang rawan. Longsor sudah jadi ancaman rutin bagi warga,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 09.00 dari masyarakat, lalu segera berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Sumbar untuk penanganan cepat.
“Alat berat langsung dikerahkan ke lokasi. Alhamdulillah, sekitar pukul 17.00, jalan sudah bisa dilalui kembali,” kata Rahmadinol.
Ia mengakui bahwa jalan menuju Koto Tinggi dan Monumen Nasional PDRI itu memang kerap terdampak bencana karena kontur tanah yang labil dan rentan longsor, terutama saat musim hujan.(***)
Posting Komentar