Latest Post


ERA digital seperti sekarang, media sosial menjadi tempat bagi banyak orang untuk berbagi momen-momen spesial dalam hidup. Feed Instagram yang penuh dengan foto liburan, pencapaian karier, momen romantis, hingga kehidupan yang tampak sempurna sering kali membuat kita berpikir, "Wah, hidup mereka bahagia banget!"

Namun, di balik semua itu, tidak sedikit orang yang sebenarnya tidak benar-benar bahagia di dunia nyata. Mereka hanya menampilkan versi terbaik dari diri mereka, sementara sisi lain dari kehidupannya tetap tersembunyi.
Melansir dari Hack Spirit, berjuang dalam diam lebih umum daripada yang kita kira. Sering kali, ada tanda-tanda halus yang tersembunyi dalam cara seseorang menampilkan diri secara daring. Lalu, seperti apa ciri orang yang terlihat bahagia secara daring, tetapi sebenarnya ia merasa tidak bahagia dalam dunia nyata? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Hidup di Balik Filter dan Editan
Salah satu alasan mengapa seseorang tampak bahagia di media sosial tetapi tidak di dunia nyata adalah karena media sosial memungkinkan kita untuk "mengedit" kehidupan. Dengan berbagai filter dan teknik editing, foto bisa terlihat lebih cerah, wajah lebih glowing, dan suasana tampak lebih menyenangkan. Di dunia nyata, mungkin mereka sedang merasa kesepian, stres, atau bahkan menghadapi masalah besar yang tidak terlihat dalam postingan mereka.
2. Mencari Validasi dan Pengakuan
Ada orang-orang yang merasa harus selalu terlihat bahagia dan sukses di media sosial karena mereka ingin mendapatkan validasi dari orang lain. Semakin banyak likes, komentar positif, dan pujian yang mereka terima, semakin mereka merasa dihargai. Padahal, kebahagiaan sejati tidak datang dari angka-angka di media sosial, melainkan dari ketenangan dan kebahagiaan yang dirasakan dalam kehidupan nyata.
3. Menggunakan Media Sosial sebagai Pelarian
Beberapa orang yang merasa tidak bahagia di dunia nyata justru semakin aktif di media sosial untuk mengalihkan perhatian dari masalah yang mereka hadapi. Mereka membagikan momen-momen indah, tetapi di balik layar, mungkin mereka sedang menghadapi tekanan pekerjaan, hubungan yang tidak harmonis, atau masalah keuangan yang membuat mereka stres.
4. Takut Dianggap Gagal
Tekanan sosial juga membuat banyak orang merasa harus selalu menunjukkan sisi bahagia dalam hidup mereka. Mereka takut dianggap gagal jika menunjukkan sisi rapuh atau kesedihan mereka. Akibatnya, mereka hanya membagikan momen-momen yang terlihat sempurna, padahal realitanya tidak seindah itu.

5. Kehidupan Nyata yang Berbeda dengan yang Ditampilkan

Tidak sedikit orang yang memiliki kehidupan nyata yang jauh berbeda dari yang mereka tunjukkan di media sosial. Mereka mungkin sering mengunggah foto-foto liburan mewah, tetapi sebenarnya itu hasil kredit atau tabungan yang mereka kumpulkan bertahun-tahun. Mereka bisa saja terlihat bahagia dengan pasangan mereka di Instagram, tetapi di balik itu ada konflik dan masalah yang tidak diketahui orang lain.
6. Bahagia yang Sebenarnya Tidak Perlu Ditunjukkan

Orang yang benar-benar bahagia tidak selalu merasa perlu membuktikan kebahagiaannya di media sosial. Mereka lebih menikmati momen secara langsung tanpa harus membagikannya ke publik. Sebaliknya, orang yang merasa kurang bahagia justru cenderung ingin menunjukkan kebahagiaan mereka sebagai bentuk pelarian atau pembuktian.

Media sosial memang bisa menjadi tempat yang menyenangkan untuk berbagi momen, tetapi jangan sampai kita tertipu dengan apa yang kita lihat. Tidak semua yang tampak bahagia di layar benar-benar bahagia di dunia nyata.

Daripada sibuk membandingkan diri dengan kehidupan orang lain yang hanya terlihat sempurna di media sosial, lebih baik fokus pada kebahagiaan diri sendiri dan menikmati hidup apa adanya. Karena pada akhirnya, kebahagiaan sejati tidak diukur dari jumlah likes atau komentar, tetapi dari ketenangan dan kepuasan yang kita rasakan dalam hati.(***)


JAKARTA  - Perkembangan kejahatan finansial yang dihadapi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) semakin kompleks. Di tengah pemerintah yang menggencarkan perang melawan judi online (judol), PPATK justru mendeteksi perputaran uang judol pada kuartal I 2025 menembus Rp1.200 triliun.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menuturkan, saat ini Indonesia sedang menghadapi masalah judi online. Berdasarkan data, selama 2025 diperkirakan perputaran dana judi online mencapai Rp 1.200 triliun.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan data tahun lalu atau 2024 dengan perputaran uang sebesar Rp 981 triliun. “Kolaborasi bersama seluruh pihak berhasil menelusuri aliran dana dan mengungkap serta menindak kasus- kasus besar seperti jaringan perjudian online berskala masif,” urainya dalam keterangan tertulis, Kamis (24/4/2025).

Selama ini sinergi dan komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam langkah penguatan sistem pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT), dan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (PPSPM) berhasil membawa Indonesia mendapatkan pengakuan dunia.

“Dalam rangka memperingati Gerakan Nasional APU PPT ke-23, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyelenggarakan acara Apresiasi Komitmen Nyata, Sinergi Kuat Menuju Asta Cita,” paparnya dalam sambutan gerakan nasional APUPPT-PPSPM tersebut.

Selama 23 tahun, gerakan nasional Anti Pencucian Uang Pendanaan Terorisme serta Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal turut menjaga kredibilitas finansial dari kebocoran-kebocoran dalam penerimaan dan pengeluaran negara. “Pemerintah juga turut menunjukkan komitmen penuh dalam memerangi pencucian uang dalam kebijakan-kebijakan yang lahir dari ASTA CITA dan RPJMN,” paparnya.

Momentum ini, lanjutnya, menjadi penting untuk memperkuat sinergi bersama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang bersih dan maju. Ivan menekankan bahwa tantangan TPPU, TPPT, dan PPSPM ke depan akan terus berkembang dan memanfaatkan teknologi baru seperti aset kripto, hingga platform online lainnya.

“23 tahun merupakan waktu yang tidak singkat. Ini bukan hanya tentang apa yang sudah kita lakukan, tetapi tentang apa yang akan kita lakukan bersama kedepannya untuk menerapkan Rezim APUPPT-PPSPM,” paparnya.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan merilis hasil National Risk Assesment (NRA) tindak pidana pencucian uang. Dari hasil NRS diprediksi nilai transaksi yang berasal dari tindak pidana mencapai Rp 1.459 triliun, yang tertinggi tindak pidana korupsi dengan Rp984 triliun.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menuturkan dari hasil National Risk Assesment (NRA) TPPU didapatkan bahwa tindak pidana korupsi merupakan tindak pidana terbesar dalam TPPU. “Negara harus memberikan fokus utama dalam memberantas tindak pidana korupsi,” jelasnya.

Berdasarkan Laporan Tahunan 2024, selama periode Januari hingga Desember diketahui bahwa nominal transaksi yang diidentifikasi transaksi dugaan tindak pidana sebesar Rp1.459.646.282.207.290,00 atau Rp 1.459 triliun, dimana nominal transaksi terkait dugaan tindak pidana korupsi memiliki nilai terbesar dengan total nominal transaksi sebesar Rp 984 triliun.(***)


RENGAT  - Tim gabungan Polres Inhu bersama Polsek Rengat Barat kembali berhasil mengungkap kasus dugaan penganiayaan fisik dalam rumah tangga atau penganiayaan menggunakan senjata tajam. Pelaku penganiaya itu dilakukan oleh istri terhadap suaminya.

Pelaku berinisial EN (40) dan korban merupakan suami dari pelaku berinisial TRG (44). Pasangan suami istri itu merupakan warga Desa Tani Makmur, Kecamatan Rengat Barat.

“Korban sempat dilarikan ke UGD RSUD Indrasari Rengat, namun tidak dapat diselamatkan,” ujar Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar SIK MSi melalui Kasi Humas Aiptu Misran SH, Rabu (24/4).

Dijelaskannya, kejadian penganiayaan yang berujung menghilangkan nyawa itu terjadi pada Selasa (15/4) sekira pukul 08.30 WIB. Dimana, korban sempat dilarikan ke UGD RSUD Indrasari Rengat, namun nyawanya tidak tertolong.

“Awalnya pihak medis mempertanyakan asal luka pada kepala korban. Namun istrinya, EN, berulang kali mengatakan tidak mengetahui penyebabnya,” ungkapnya.

Atas kejanggalan dari informasi yang diterima, tim gabungan dari Polres Inhu dan Polsek Rengat Barat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban. Dari hasil pemeriksaan awal, ditemukan sejumlah kejanggalan yang mendorong penyelidikan lebih lanjut hingga dilakukan autopsi oleh tim Dokkes Polda Riau.

Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, pada Senin (21/4), penyidik akhirnya menetapkan EN sebagai tersangka. Bahkan, berdasarkan keterangan dan bukti, mengarah kepada penganiayaan terjadi pada Senin (14/4) sekitar pukul 23.30 WIB.

EN diduga menyerang suaminya dari belakang dengan sebilah pisau deres (pisau sadap karet) yang ujungnya telah patah. Pisau tersebut mengenai bagian atas kepala sebelah kanan korban hingga menyebabkan luka robek sekitar 8 Cm.

Usai melakukan penganiayaan, EN tidak segera meminta pertolongan. Ia justru sempat membersihkan darah di lantai dan mengoleskan antiseptik ke luka korban.

Sekitar pukul 02.30 WIB, pelaku baru keluar kamar dan menemukan korban dalam kondisi bersimbah darah. Ia kemudian meminta bantuan kakaknya untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun, upaya tersebut terlambat dan korban dinyatakan meninggal dunia pada pukul 06.40 WIB.

Motif penganiayaan diduga, karena EN kesal permintaannya untuk meminjam uang ke bank tidak direspon oleh korban. Uang itu rencananya akan digunakan untuk membeli tanah dari orang tuanya sekaligus membiayai pengobatan orang tua pelaku

Dari TKP, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk pisau patah, pakaian berlumur darah, kain pel, botol antiseptik, dan bangku kecil yang digunakan saat korban dalam kondisi kritis.(***)


LIMAPULUHKOTA - Bencana longsor kembali melanda kawasan Jorong Puadata, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (22/4/2025).

Akses jalan utama menuju Monumen Nasional PDRI tertutup total akibat material longsor yang menutupi badan jalan, memaksa warga memutar hingga enam kilometer untuk melanjutkan aktivitas harian.

Diduga kuat, curah hujan tinggi menjadi pemicu runtuhnya tebing di pinggir jalan tersebut. Insiden ini terjadi pada malam hingga dini hari, sebelum akhirnya diketahui warga saat hendak beraktivitas di pagi hari.

Kepala Jorong Puadata, Fandes Trisman, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, longsor terjadi di perbatasan Kampung Melayu dan Pua Data. Sampai siang tadi, alat berat masih bekerja membersihkan material longsor,” ujarnya dilansir Padang Ekspres pukul 14.30.

Fandes menjelaskan, longsor tidak hanya menutup akses jalan, tetapi juga menyulitkan aktivitas masyarakat yang hendak bekerja maupun bersekolah. “Warga harus memutar lewat Sungai Siriah dan Sungai Dodok, dengan jarak tempuh tambahan sekitar enam kilometer,” tuturnya.

Ironisnya, ini bukan kali pertama longsor terjadi di lokasi tersebut. Menurut Fandes, sekitar dua bulan lalu, kejadian serupa juga melumpuhkan akses jalan. “Struktur tanah di sini memang rawan. Longsor sudah jadi ancaman rutin bagi warga,” ungkapnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, Rahmadinol, mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan sekitar pukul 09.00 dari masyarakat, lalu segera berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Sumbar untuk penanganan cepat.

“Alat berat langsung dikerahkan ke lokasi. Alhamdulillah, sekitar pukul 17.00, jalan sudah bisa dilalui kembali,” kata Rahmadinol.

Ia mengakui bahwa jalan menuju Koto Tinggi dan Monumen Nasional PDRI itu memang kerap terdampak bencana karena kontur tanah yang labil dan rentan longsor, terutama saat musim hujan.(***)


TANAHDATAR - Misteri tragis kematian Cinta Novita Sari (CNS), 15, siswi MTsN yang ditemukan tak bernyawa dalam karung goni, mulai terkuak. Kepolisian Resor Tanahdatar menggelar rekonstruksi kasus yang menggemparkan ini pada Senin (21/4), dengan total 74 adegan di dua lokasi berbeda.

Rekonstruksi ini menjadi tahapan penting dalam mengungkap secara detail peran dua tersangka, Noval, 26, yang disebut sebagai pelaku utama, dan Bima, yang diduga turut serta dalam peristiwa tersebut.

“Sebanyak 66 adegan kami gelar di lokasi TK Pembina Salimpaung. Sisanya, 8 adegan dilangsungkan di halaman Mapolres Tanahdatar,” ujar Kasat Reskrim Polres Tanah Datar, AKP Surya Wahyudi, Senin sore dilansir padek.co.

Dari rekonstruksi terungkap fakta mengejutkan, Noval menghabisi nyawa korban dengan cara mencekik. Yang lebih memilukan, aksi bejat pelaku berlanjut setelah korban dipastikan tak bernyawa, Cinta diduga disetubuhi dalam kondisi telah meninggal dunia.

Sebelum peristiwa mengerikan itu, Bima diketahui menjemput korban dari rumahnya. Mereka sempat bertemu Noval di Lapangan Cindua Mato. Dari sana, korban dibawa ke lokasi pembunuhan di sebuah TK di Kecamatan Salimpaung, lokasi yang kini menjadi saksi bisu kejadian tragis tersebut.

Selain tempat pembunuhan, polisi juga menggelar rekonstruksi di beberapa titik lain: lokasi pembuangan jenazah, tempat pengambilan karung goni dan sarung, serta titik pembuangan SIM card ponsel milik korban.

“Rekonstruksi ini juga mengungkap enam adegan baru yang sebelumnya tidak tercantum dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP),” tambah AKP Surya.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan pasal berlapis: Pasal 338 juncto 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, juncto Pasal 55 dan 56 KUHP, serta Pasal 80 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

“Ancaman hukuman untuk pelaku adalah pidana penjara seumur hidup,” tegas Kasat Reskrim.

Namun, Penasehat Hukum kedua tersangka, Zainal Efendi, menyatakan bahwa tidak ada unsur perencanaan dalam tindakan pelaku. Ia berdalih bahwa tindakan Noval dipicu oleh kecemburuan dan ledakan emosi spontan.

“Noval cemburu karena korban lebih dekat dengan Bima, padahal sebelumnya dia yang menjalin hubungan lebih dulu. Saat pertemuan itu, emosi Noval meledak karena merasa dicueki,” ujarnya.

Menurut Zainal, kasus ini seharusnya masuk dalam kategori pembunuhan biasa sesuai Pasal 338 KUHP, bukan pembunuhan berencana.(***)


PADANG - Masuk dalam target 100 hari kerja Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir, Pemerintah Kota (Pemko) Padang menggelar talent mapping bagi pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat administrator, yang berlangsung pada 22 hingga 24 April 2025.

Dikutip dari antara, disampaikan Wali Kota Padang Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Padang Maigus Nasir di Gedung Bagindo Aziz Chan Kantor Balai Kota Aie Pacah, Senin (21/4/2025), dalam pengarahan kepada seluruh pejabat pimpinan tinggi pratama dan administrator Pemko Padang.

Dalam arahannya, Wali Kota Fadly Amran menekankan kepada seluruh peserta untuk mengikuti tahapan talent mapping dengan sebaik-baiknya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur kompetensi, menilai kinerja, sekaligus menyusun pejabat yang memiliki sumber daya manusia (SDM) unggul di lingkungan Pemko Padang.

"Silahkan ikuti talent mapping ini dengan sebaik-baiknya. Semoga bapak ibu para pejabat eselon II dan III dapat melihatkan kompetensi dan potensi yang dimiliki dalam rangka mendukung visi kejayaan Kota Padang," harap Wali Kota.

Lebih lanjut, Fadly Amran menyebut talent mapping yang dilakukan merupakan langkah penting dalam mendorong tata kelola birokrasi yang unggul di Pemko Padang.

“Saya bersama Bapak Wakil Wali Kota menginginkan kualitas birokrasi Pemko Padang adalah yang unggul dan terbaik di Indonesia. Tentunya harus didukung pejabat pimpinan tinggi pratama dan administrator yang mumpuni di bidangnya," ujar Fadly Amran penuh semangat.

Wakil Wali Kota Maigus Nasir juga menyoroti pentingnya profesionalisme pejabat dalam mendukung arah kemajuan birokrasi Pemko Padang.

"Kami berharap seluruh pejabat dapat mendukung visi kepemimpinan yang telah ditetapkan. Kita bukan sama bekerja, tapi harus bekerja sama sesuai dengan motto satujuan untuk kejayaan Kota Padang," harapnya.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang, Mairizon, menjelaskan bahwa pelaksanaan talent mapping terdiri dari tiga tahapan.

Mulai dari menjawab pertanyaan terkait kepribadian dan pola kerja melalui Computer Assisted Test (CAT), kemudian mengikuti Focus Group Discussion (FGD), dan khusus bagi pejabat eselon IIB akan dihadapkan dengan menyelesaikan studi kasus.

"Penyelenggara talent mapping ini berasal dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). Sesuai arahan Bapak Wali Kota Padang, talent mapping ini akan mengukur potensi, minat dan bakat dari setiap PJU Pemko Padang. Sehingga ke depannya bisa memberikan kinerja terbaik sesuai dengan kompetensi dan potensinya masing-masing," terang Mairizon.(***)


BUKITTINGGI - Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) atau Kebun Binatang Kota Bukittinggi di Sumatera Barat punya penghuni baru, yaitu seekor bayi Harimau Sumatera.

Bayi satwa dengan nama ilmiah Panthera tigris sumatrae yang baru lahir itu diketahui berjenis kelamin betina. Bayi itu diberi nama Banun Kinantan.

Dokter Hewan TMSBK Bukittinggi, drh Yoli Zulfanedi di Bukittinggi mengatakan Banun Kinantan lahir pada tanggal 28 Desember 2024. Banun lahir dari pasangan harimau Sumatra indukan bernama Mantagi (10) dan pejantan bernama Bujang Mandeh (12).

Bukittinggi - Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK) atau Kebun Binatang Kota Bukittinggi di Sumatera Barat punya penghuni baru, yaitu seekor bayi Harimau Sumatera.

Bayi satwa dengan nama ilmiah Panthera tigris sumatrae yang baru lahir itu diketahui berjenis kelamin betina. Bayi itu diberi nama Banun Kinantan.

Dokter Hewan TMSBK Bukittinggi, drh Yoli Zulfanedi di Bukittinggi mengatakan Banun Kinantan lahir pada tanggal 28 Desember 2024. Banun lahir dari pasangan harimau Sumatra indukan bernama Mantagi (10) dan pejantan bernama Bujang Mandeh (12).

"Kelahiran Banun menambah koleksi Harimau Sumatra di TMSBK menjadi delapan ekor. Ini belum termasuk satu ekor harimau Sumatra lagi yang masih dalam masa observasi," katanya.

Sebelumnya, delapan ekor harimau Sumatra di TMSBK adalah Bancah (jantan) berusia 20 tahun, Dara Jingga (betina,16), Bujang Mandeh (jantan, 12), Mantagi (betina,10), Bujang Kinantan (jantan,8), Yani (betina, 8), Boncel (jantan, 7) dan kini bertambah dengan Banun Kinantan, betina yang telah berusia 3,5 bulan.

Selain kedelapan harimau tersebut juga ada Si Mauang, harimau Sumatra betina berusia 3 tahun yang dievakuasi masuk ke TMSBK pada 12 Maret 2025 setelah terlibat konflik dengan warga di Taruyan, Nagari Tigobalai, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam.

"Si Mauang bisa jadi dilepasliarkan ke habitatnya atau dirawat di TMSBK Bukittinggi sebagai lembaga konservasi," kata Yoli Zulfanedi.

Dengan beberapa kali kelahiran harimau Sumatera di kebun binatang ini, TMSBK Bukittinggi menunjukkan telah berhasil menjalankan tugas sebagai lembaga yang mengelola konservasi ek-situ (di luar kawasan hutan).

Sementara itu, keeper Harimau bernama Amril mengatakan bayi Banun telah diberi makan daging sapi dan daging ayam. Dalam sehari, Banun bisa menghabiskan setengah hingga sekilo daging ayam maupun sapi.

"Sampai saat ini Banun masih diberi susu dua kali sehari, pagi dan sore. Induknya hanya mau menyusui anaknya selama seminggu sejak lahir," kata Amril.

Banun Kinantan direncanakan akan segera diperkenalkan kepada publik secara resmi oleh Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias pada 28 April 2025 mendatang.

"Banun akan diperkenalkan kepada publik oleh wali kota kita saat acara pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) yang diadakan di Bukittinggi nanti. APEKSI merupakan organisasi yang mewakili pemerintah kota di Indonesia," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi Rofie Hendria.

Selain jadi objek wisata andalan di kota Bukittinggi, TMSBK Bukittinggi sebagai Lembaga Konservasi di bawah binaan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Barat telah membuktikan dapat melaksanakan tugas untuk menjaga, merawat dan mengembang-biakkan harimau Sumatera yang dilindungi dan hampir punah.(tim)


PADANG - Kebakaran hebat melanda Kantor Pajak Padang Pratama Satu pada Minggu pagi, sekitar pukul 09.26 WIB.

Kantor yang terletak di RT 002/RW 005, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, itu merupakan salah satu fasilitas pelayanan publik vital di Sumatera Barat.

Api melahap seluruh bagian bangunan utama dan menyebabkan semua dokumen hangus terbakar dan kerusakan parah.

Menurut laporan sementara dari lokasi kejadian, satu bangunan utama hangus terbakar, sementara dua bangunan di sekitarnya juga ikut terdampak.

Meski belum ada data pasti soal jumlah warga atau penghuni yang terdampak langsung, kerugian material diperkirakan cukup besar. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

Rahmad (21), seorang satpam yang bertugas di lokasi, menjadi saksi mata kebakaran tersebut. Ia mengaku melihat asap keluar dari bagian belakang kantor sekitar pukul 09.20 WIB, beberapa menit sebelum api membesar.

“Awalnya saya kira cuma asap pembakaran sampah, tapi ternyata api sudah menjalar ke plafon belakang. Saya langsung teriak minta bantuan,” ujar Rahmad, warga Sawahan yang telah dua tahun bekerja di kantor tersebut.

Rahmad bersama rekan-rekannya sempat mencoba memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR), namun api menyebar terlalu cepat.

“Kami sudah coba pakai APAR, tapi apinya makin besar. Untung petugas cepat datang,” tambahnya.

Empat armada pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang diterjunkan bersama 40 personel. Mereka dibantu oleh tim gabungan dari PLN, TNI, Polri, dan satuan keamanan lingkungan untuk mengendalikan api serta mengevakuasi area.

Arus listrik di sekitar lokasi sempat dipadamkan sementara guna mencegah risiko korsleting lanjutan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Budi Payan, menyatakan bahwa dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik di area belakang kantor. Namun, penyelidikan mendalam masih dilakukan untuk memastikan penyebab pasti.

“Kita akan dalami lagi, yang jelas saat ini fokus kami adalah memastikan api benar-benar padam dan tidak menyebar ke bangunan lain,” ujarnya di lokasi kejadian.

Warga sekitar sempat panik dan berhamburan keluar rumah setelah melihat asap pekat membumbung tinggi. Beberapa warga juga ikut membantu proses evakuasi barang dari bangunan terdampak.

“Saya kaget, baru mau masak tiba-tiba lihat asap tebal dari arah kantor pajak,” ujar seorang ibu rumah tangga yang tinggal sekitar 20 meter dari lokasi kejadian.

Hingga pukul 11.00 WIB, api berhasil dipadamkan sepenuhnya. Petugas kini tengah melakukan proses pendinginan dan pengamanan. Sejumlah dokumen penting dan perangkat kerja dilaporkan hangus terbakar.(***)


JAKARTA - Kabar baik bagi para calon aparatur sipil negara! Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyampaikan bahwa proses percepatan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hasil seleksi 2024 terus berjalan signifikan.

Ribuan NIP dan Nomor Induk telah diterbitkan dan puluhan instansi mulai menyerahkan SK pengangkatan kepada peserta yang lolos.

Kepala BKN, Prof Zudan Arif Fakrulloh, dalam Rapat Kerja bersama Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Jakarta pada Kamis (17 /4), mengungkapkan bahwa hingga saat ini, 374 instansi dari total 542 instansi telah selesai menerbitkan NIP CPNS.

Sementara itu, untuk PPPK, BKN telah menetapkan Nomor Induk bagi 436 dari total 612 instansi.

“Dari 374 instansi yang telah terbit NIP-nya, sebanyak 32 instansi sudah menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan CPNS. Sementara itu, dari 436 instansi PPPK yang telah terbit Nomor Induk-nya, terdapat 44 instansi yang juga sudah menyerahkan SK kepada para peserta,” ungkap Zudan.

Lebih lanjut, Zudan menegaskan bahwa BKN sebagai instansi pembina manajemen kepegawaian memiliki mandat menyusun kebijakan teknis seleksi CASN, melakukan pengolahan hasil seleksi, serta menetapkan NIP atau Nomor Induk PPPK melalui proses pertimbangan teknis.

Adapun penerbitan SK pengangkatan menjadi kewenangan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di masing-masing instansi pusat maupun daerah.

Pemerintah sebelumnya telah mengumumkan percepatan proses pengangkatan CASN 2024 pada 17 Maret 2024 melalui koordinasi antara BKN dan Kementerian PANRB.

Sesuai arahan Presiden, tenggat waktu pengangkatan untuk CPNS paling lambat Juni 2025 dan pengangkatan PPPK paling lambat Oktober 2025.

Sebelumnya, Menteri PANRB Rini Widyantini turut mengingatkan terkait batas waktu pengangkatan CASN T.A 2024.

Ia menyampaikan bahwa proses pengangkatan CASN ini untuk memastikan pelayanan publik tetap berjalan dengan optimal sebagai instrumen dalam agenda reformasi birokrasi.

“Saya berharap rekrutmen atau pengangkatan ini sebagai langkah strategis untuk memastikan pelayanan publik tetap berjalan optimal, dan memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang profesional, serta sebagai instrumen yang penting dalam agenda reformasi birokrasi,” jelasnya.(***)

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.